
Tuhan ingin kita mengasihi semua orang bahkan musuh kita, dan ketika kita melakukan sesuatu yang baik untuk seseorang, sebenarnya kita sedang mempraktekkan pesan Tuhan dalam Matius 25:40, Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku
Tetapi apakah kita pernah berhenti sejenak untuk berpikir dan merenungkan untuk memeriksa motif kita melakukan sesuatu yang baik untuk seseorang?
Ketika kita membantu seseorang menyeberangkan dijalanan yang padat kendaraan, apakah kita mengharapkan “Terima kasih,” dan jika kita tidak menerimanya, apakah kita merasa sedikit diremehkan? Ketika kita memberikan sedikit sembako untuk tetangga atau kenalan kita yang memang sangat membutuhkan hal itu, apakah kita dimotivasi oleh keinginan yang tulus untuk membantu orang itu atau apakah kita diam-diam ingin dia merasa berhutang budi kepada kita atau mungkin bahkan memberi tahu atasan kita bahwa kita adalah orang yang dermawan dan hebat?
Ketika kita memberi salam dan menjalin persahabatan yang hangat bagi seorang tamu di gereja yang selalu duduk sendirian setiap pertemuan ibadah, apakah kita melakukannya untuk menunjukkan kasih yang tulus kepadanya atau apakah kita ingin mendapatkan pujian bahwa kita orang yang baik, ramah yang terkesan dan terlihat “lebih suci” di mata tamu itu?
Sangat sering kita merasa bangga oleh sebab kita telah melakukan hal-hal yang bagi sesame kita, tetapi kita harus menyadari apa sesungguhnya motivasi hati kita melakukan sesuatu hal tersebut. Oleh sebab itu sangat penting untuk meminta Tuhan membuka mata hati kita dan memeriksa motif kita, dan jika ada keegoisan, kesombongan atau kebanggaan diri biarlah segera Tuhan menghilangkannya dan mengisi kita dengan kasih-Nya sehingga kita dapat berbagi dengan orang lain . . . . dengan motif yang tepat!
Daud dalam doanya dia mengatakan Mazmur 51:10, Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh! Rasul Paulus menguatkan dengan pernyataan dalam Kolose 3:23 Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Hari ini, mari kita teruskan kebaikan-kebaikan sesuai dengan perintah agung Tuhan Yesus. Dan biarlah kuasa Roh KudusNya menuntun kita sehingga motivasi yang benar menjadi bagian kita setiap kali perbuatan kebajikan kita lakukan.
Tuhan memberkati.