Realitas yang tragis dari dunia ini adalah mencintai diri sendiri, ambisi buta. kebencian, persaingan, korupsi, dan pertentangan. Selama penduduk dunia ini membiarkan diri mereka sendiri, secara sadar atau tidak sadar, dituntun oleh prinsip-prinsip dari pangeran kegelapan, kasih tidak akan memiliki kesempatan untuk bertumbuh.
Mother Teresa suatu kali mengatakan, “Kalau Anda menghakimi orang lain, Anda tidak akan memiliki waktu untuk mengasihi mereka.”
Kalau kita sudah benar-benar bertobat dan menjadi murid-murid Tuhan, maka prinsip-prinsip kasih akan menguasai kehidupan kita. Apa pun kelemahan kita, kita akan tetap tegar bertumbuh di dalam kasih kepada Allah dan kepada sesama manusia. Dalam pengertian yang sesungguhnya, pertobatan adalah penyesuaian kembali, berubah dari cinta diri menjadi kasih kepada Allah dan kepada orang lain.
Kalau kita benar-benar sudah diubahkan oleh Yesus Kristus, maka kasih-Nya akan menjadi ciri dari perlakuan kita terhadap orang lain. Walau mungkin saja kita tidaklah sama dengan beberapa orang lainnya, kita dipanggil untuk saling mengasihi, bahkan musuh kita yang terbesar sekalipun. Ini akan memberikan manfaat bukan saja kepada orang-orang dengan siapa kita berhubungan, tetapi juga akan membuktikan datangnya berkat-berkat yang berlimpah kepada diri kita sendiri. Tunjukkan kasih dan penerimaan tanpa syarat kepada orang-orang yang Anda hadapi, dan perhatikan apa yang akan terjadi.
Alkitab menyatakan dalam Matius 5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
“Kalau saja anggota-anggota gereja mau mengesampingkan pemujaan kepada diri sendiri, dan menerima dalam hati mereka kasih kepada Allah dan kepada satu sama lain yang memenuhi hati Kristus, maka Bapa kita yang di surga akan menyatakan kuasa-Nya secara terus-menerus melalui mereka. Biarlah umat-Nya saling mendekatkan diri kepada tali-tali kasih Ilahi itu. Maka kemudian dunia akan mengenali pekerjaan kuasa Allah yang mengherankan, dan mereka akan mengenali bahwa Dia itulah Kekuatan dan Penolong dari orang-orang yang memelihara hukum-hukum-Nya.” Komentar Ellen G. White, The SDA Bible Commentary, vol. 7, hlm. 940.
Mari kita coba renungkan dari pertanyaan ini, apakah kita suka mengasihi ataukah egois dan mementingkan diri sendiri?
Hari ini, biarlah kita berdoa untuk kecurahan Roh Kudus, sehingga kita dimampukan untuk menyambut kasih Allah dan membagikannya kepada sesama kita tanpa syarat dengan tulus, murni dan sepenuh hati.
Tuhan memberkati.