Jika kita memahami betapa rapuhnya kehidupan kita sebenarnya, kita semua akan menjalani hidup ini secara berbeda. Kita selalu “menunggu” untuk bahagia daripada memilih untuk bahagia “sekarang”. Kita menunggu bahagia ketika kita memiliki hubungan yang indah, ketika tercapai pendidikan tinggi kita, kesuksesan finansial, rumah baru, jabatan yang lebih tinggi dalam pekerjaan kita, atau mobil baru. . . kita merasa bahwa jika semua hal itu tercapai kebahagiaan menjadi bagian kita.
Tetapi tidak satu pun dari hal-hal itu akan membawa kedamaian atau sukacita sejati. Lebih baik memusatkan perhatian pada banyak berkat kita, daripada menghabiskan waktu untuk khawatir, mengeluh, bergosip, cemburu, marah, tertekan, sepanjang waktu berharap dan menginginkan sesuatu yang lebih besar dan lebih baik dari apa yang kita miliki.
Jika kita terus “menunggu” untuk bahagia, kita tidak akan pernah bahagia. Hidup jauh lebih singkat dari yang kita sadari, karena tidak ada yang dijanjikan besok. Yang diperlukan hanyalah satu momen untuk mengubah hidup kita secara dramatis. Jangan menunggu lebih lama lagi. Mintalah Tuhan untuk masuk ke dalam hati kita dan membuat kita benar-benar bersyukur atas banyak berkat-Nya yang telah Dia berikan kepada kita.
Pilihlah untuk bahagia, saat ini, hari ini, apapun impian dan cita-cita kita baik yang sudah tercapai ataupun belum tercapai.
Alkitab mengatakan dalam Amsal 10:28, “Harapan orang benar menjadi sukacita, tetapi harapan orang fasik menjadi sia-sia.” Mazmur 16:11 ”Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.”
Di akhir hidup kita, tidak ada prestasi, penghargaan, atau kekayaan pribadi kita yang penting – kita tidak dapat membawanya ke surga bersama kita. Hanya apa yang kita lakukan untuk Kristus yang akan bertahan – itulah yang penting.
Hari ini, jangan menunggu untuk bahagia. Terimalah hadiah sukacita dari Tuhan bersyukur, nikmati apa yang ada dan berbahagialah!
Tuhan Memberkati.