Hal yang paling sering di ingat oleh seseorang yang hidup terhadap seseorang yang sudah mati adalah “warisan apa yang ditinggalkannya”? Bahkan sebagian kita juga akan memikirkan hal yang sama ketika orang yang kita kasihi, Tuhan izinkan mengalami kematian.
Mari kita berandai-andai, Jika kita mengetahui bahwa kita hanya memiliki satu tahun untuk hidup, bagaimana kita akan menghabiskan waktu kita? Apakah kita akan menjual semua milik kita dan kemudian pergi berlibur ketempat yang kita rindukan, atau mungkin membeli mobil sport yang selalu kita mimpikan? Membeli rumah baru, pakaian yang baru atau apa saja yang menyenangkan hati karena sisa hidup yang tidak lama lagi.
Ketika Yesus ada di bumi, Dia tahu bahwa Dia tidak akan lama lagi hidup dan bahwa Dia akan mati. Dia menjadikan setiap momen penting untuk mempersiapkan hari ketika Dia akan meninggalkan bumi ini, dan hingga nafas terakhir-Nya, Dia meninggalkan warisan cinta kasih untuk semua manusia. Dia memperlakukan semua orang dengan kebaikan, rasa hormat, dan perhatian yang tulus. Tidak peduli seberapa buruk orang memperlakukan-Nya, tanggapan-Nya selalu penuh kasih dan lemah lembut. Ketika Yesus menjalani kehidupan didunia ini banyak hal buruk menimpa-Nya tetapi Dia hidu tanpa dosa, bahkan cara Dia mengasihi sesama-Nya akan diingat dan diteruskan dari generasi ke generasi!
Pernahkah kita memikirkan bagaimana kita ingin dikenang? Warisan seperti apa yang ingin kita tinggalkan?
Sementara kita masih mempunyai waktu untuk kehidupan ini, mari kita mulai bersikap, bertindak dan memperlakukan sesama dengan baik dan penuh kasih dengan meminta Tuhan agar Tuhan merubah dann memampukan kita memiliki hidup yang berkenan dan benar, kemudian praktikkan cara Yesus memperlakukan orang lain.
Beberapa pertanyaan ini menoilong kita mengerti arti warisan yang baik dari Yesus Kristus, ketika menghadapi situasi yang sulit, “Apakah yang akan Yesus lakukan? Akankah Dia memiliki kerutan di wajah-Nya ketika berbicara dengan seseorang yang menjengkelkan? Apakah nada suaranya akan meninggi? Akankah Dia menunjukkan pandangan dengan sorot mata yang tidak simpatik atau menunjukkan sikap ketidak tertarikan ketika seseorang yang tidak berpendidikan sedang berbicara kepada-Nya?
Alkitab mengatakan 1Timotius 6:11 “Tetapi engkau hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, ibadah, kesetiaan, kasih, kesabaran dan kelembutan.” Demikian juga Salomo menyatakan warisan yang terbaik untuk orang lain serperti dalam Amsal 11:27 “Siapa mengejar kebaikan, berusaha untuk dikenan orang, tetapi siapa mengejar kejahatan akan ditimpa kejahatan.”
Hari ini, yukkk kita evaluasi kembali hidup kita dan meminta Tuhan melalui kuasa Roh kudus-Nya untuk membuka mata rohani kita, sehingga kita dapat melihat kebutuhan terbaik dari diri kita. Biarlah kita menjadi seperti Yesus, dan mulai berpikir untuk meninggalkan warisan cinta kasih kepada sesame kita.
Tuhan memberkati.