Setiap hari adalah hari baru, dan seiring dengan berjalannya waktu ada kegembiraan-kegembiraan yang dibawa setiap hari, tapi kadang ada perubahan dan ketidakpastian yang tak terduga. Sementara kita menghadapi hari-hari ini, sering kita tergoda untuk curhat di medsos. Lagi senang curhat di medsos, lagi sedih curhat di medsos. Curhat di media sosial mungkin membuat sebagian besar orang merasa lega dan puas, apalagi bila curhatan disambut dengan “like” atau komentar yang mendukung. Namun, hati-hati. Tanpa kita sadari hal itu bisa memberikan dampak buruk bagi kehidupan sosial kita.
Tidak peduli tantangan hidup jenis apa pun yang menjadi bagian kita saat ini, alih-alih menjadi marah, frustrasi, dan mengangkat tangan dalam keputusasaan, ditambah lagi dengan curhat-curhat di medsos mending kita datang dan memilih Tuhan Yesus untuk menjadi sahabat kita.
Menurut alodokter.com 14 januari 2021 dampak buruk curhat di medsos adalah : emosi yang terpendam, kehilangan pertemanan dan emosi yang diekspresikan bisa menular serta berdampak negatif.
Tuhan Yesus mengundang kita untuk menemukan kelegaan ditengah pergumulan hidup kita dalam Matius 11:28-29 Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
“Dalam perkataan ini Kristus sedang berbicara kepada setiap manusia. Entah mereka mengetahuinya atau tidak, kita semua lelah dan berbeban berat. Semua terbebani oleh beban yang hanya bisa dihilangkan oleh Kristus…. Ia akan mengambil beban dari bahu kita yang keletihan. Ia akan memberikan kita perhentian” (The Desire of Ages, hlm. 328, 329).
Yesus memberikan contoh yang luar biasa tentang bagaimana menjalani kehidupan yang penuh kasih! Tidak peduli betapa lelahnya Dia, Dia selalu memperlakukan orang dengan kebaikan dan rasa hormat. Dia berbicara dengan nada lembut kepada orang-orang yang berada di samping-Nya. Suatu hari orang banyak bisa bertepuk tangan, bersorak, dan melambai-lambaikan daun palem dan tidak lama kemudian melempar tongkat, melemparkan batu, dan meneriakkan “salibkan Dia!” Apakah orang banyak mencintai-Nya atau membenci-Nya, Dia selalu ramah, rendah hati, dan baik sebagai balasannya. Dia tidak hanya “mengkhotbahkan” cinta, Dia menghidupinya! Dia memberikan solusi dari setiap curhatan kita, tidak seperti medsos yang bahkan bisa membahayakan kita.
Hari ini, mari kita datang kepada Tuhan Yesus sebagai sumber kelegaan jiwa kita yang letih, dan tidak tergoda untuk marah, kecewa bahkan menyakiti sesama dan menyalahkan satu sama lain.
Tuhan memberkati,