Kelemahlembutan sering dibicarakan dalam Alkitab dan merupakan salah satu kata yang digunakan untuk menggambarkan karakter Yesus. Namun dalam masyarakat saat ini, bersikap “lemah lembut” terkadang dipandang secara negatif – seolah-olah kita adalah “banci” atau bahkan dianggap lemah.
Namun kelembutan adalah sifat yang harus kita perjuangkan. Dibutuhkan kekuatan besar untuk merespons dengan suara lembut ketika seseorang meneriaki kita. Kelemahlembutan sebenarnya adalah “kekuatan” yang dilepaskan dengan cara yang tepat dan terkendali.
Sangatlah penting untuk bersikap lembut ketika membagikan iman kita. Tidak ada seorang pun yang mau mendengarkan seseorang yang memaksa dan terkesan sok tahu! Yesus tidak pernah menjadi penindas dan Ia juga tidak berkhotbah dengan suara keras, suka memerintah, dan berwibawa. Dia hanya mengatakan kebenaran, dan membiarkan orang lain memilih apakah mereka mengikuti ajaran-Nya atau tidak.
Alkitab berkata dalam Kolose 3:12 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
Matius 11:29 Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Yakobu 3:13 Siapakah di antara kamu yang bijak dan berbudi? Baiklah ia dengan cara hidup yang baik menyatakan perbuatannya oleh hikmat yang lahir dari kelemahlembutan.
Hari ini, bertekadlah untuk menjadi lebih lemahlembut seperti Yesus dan memperlakukan orang lain dengan sopan, baik hati, penuh perhatian dan hormat – dan pada saat itulah kita akan menemukan kekuatan dari kelembutan.