Kebenaran terkadang terlihat tidak baik dan menyakitkan. Berbicara benar dan jujur sering tidak mendapat respon yang baik bahkan dianggap dianggap kasar. Dibutuhkan keberanian untuk menerima kebenaran.
Sama seperti menghirup udara segar, ketika kita menerima kebenaran dan kejujuran dengan sepenuh hati, itu akan membebaskan kita dari perasaan takut atau khawatir, sebaliknya kebohongan akan membuat tidak tenang dan menipu.
Terkadang kita sulit untuk jujur pada diri sendiri. Kita sering menyimpan penilaian, kebencian, atau kecemburuan di hati kita tentang orang lain, dan bersembunyi di balik pembenaran diri sendiri. Kita menghindari “pembicaraan nyata” karena kita tidak ingin orang lain mengetahui perasaan kita yang sebenarnya. Kita bertindak seperti orang “saleh” diantara keluarga, teman-teman atau anggota gereja, seolah-olah kita lebih baik dari orang lain, sambil menyembunyikan dosa-dosa rahasia kita sendiri.
Jangan pernah khawatir tentang siapa yang akan tersinggung atau merasa dikecewakan jika kita mengatakan yang sebenarnya. Jika kata-kata kita itu adalah kebenaran yang akan menyelamatkan kita tidak boleh menyembunyikannya. Seringkali demi persahabatan kita berbohong, demi keutuhan keluarga kita tidak berkata yang benar, semua ketakutan itu harus dihindari. Tuhan Yesus selalu berbicara tentang “kebenaran” dan Dia tidak menutupi kebenaran atas dasar perasaan.
Pikirkan kisah tentang wanita Samaria yang Dia tunggu berpanas-panasan pada hari itu, hanya untuk membantunya menerima kebenarannya. Pernahkah kita bertanya-tanya mengapa Tuhan Yesus berkata dan meminta wanita Samaria ini untuk menjemput suaminya? Yesus tahu bahwa dia sebenarnya memiliki lima suami dan tidak menikah dengan pria yang saat ini tinggal bersamanya. Yesus sedang mengukur kejujurannya, bukan untuk mempermalukannya. Dia ingin tahu apakah dia akan memiliki kebenarannya sendiri atau melindungi harga dirinya. Apakah dia akan lebih lapar akan makanan rohani daripada mempertahankan egonya? Yesus senang ketika dia mengatakan yang sebenarnya dalam Yohanes 4:17 Kata perempuan itu: “Aku tidak mempunyai suami.” Kata Yesus kepadanya: “Tepat katamu, bahwa engkau tidak mempunyai suami,.
Alkitab membuatnya sangat jelas dalam Yohanes 4:24, Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran.” Amsal 11:3 Orang yang jujur dipimpin oleh ketulusannya, tetapi pengkhianat dirusak oleh kecurangannya. Jika kita mengatakan satu kebohongan, kita akan terus berbohong untuk menutupi kebohongan sebelumnya dan itu tidak akan pernah berakhir. Ketidakjujuran akan selalu mengarah pada kehancuran abadi. Jauh lebih baik menghadapi sengatan kebenaran daripada rasa sakit yang menusuk dan menyayat hati karena perpisahan dari Tuhan. Mazmur 101:7 Orang yang melakukan tipu daya tidak akan diam di dalam rumahku, orang yang berbicara dusta tidak akan tegak di depan mataku.
Kebenaran itu indah karena tidak pernah kebenaran menyesatkan. Kebenaran bisa memutuskan hubungan kita dengan sesama manusia tetapi tidak dengan Tuhan. Kebenaran menyelamatkan kita.
Hari ini, biarlah kita berdoa untuk kecurahan Roh Kudus Tuhan agar dimampukan untuk memiliki kebenaran dan menyatakan kebenaran. Didalam kebenaran ada kedamaian.
Tuhan memberkati.