Ketika kita melayani Tuhan hal yang sangat dibutuhkan adalah hati yang bersih dan murni, bukan hati yang penuh harapan mendapat nilai yang baik, pembenaran diri, kesombongan, atau membanding-bandingkan bahkan menghina orang lain karena pelayanannya tidak sebaik diri kita. Sayangnya, terlalu sering, kita yang bermaksud baik dengan melayani Tuhan malah membuat orang kecewa, tawar hati dan menjadi batu sandungan oleh apa yang kita tampilkan, semuanya karena hati kita sendiri tidak dipenuhi dengan kasih-Nya!
Jika kita benar-benar ingin melayani Tuhan Yesus, maka kita membutuhkan “kerendahan hati”!
Mari kita berdoa seperti yang dilakukan oleh raja Daud dalam Mazmur 51:9 “Bersihkanlah aku dari pada dosaku dengan hisop, maka aku menjadi tahir, basuhlah aku, maka aku menjadi lebih putih dari salju!”
Ketika kita bersaksi ataupun melayani, bertindaklah seperti Tuhan Yesus, dengan cinta, kebaikan, dan belas kasihan. Satu-satunya cara ini dapat terjadi adalah ketika kita dipenuhi dengan Roh Kudus!
Ingatlah selalu, bukan tugas “kita” untuk menghukum atau menilai orang lain, itu adalah tugas Tuhan! Semangat pelayanan yang egois dan sombong tidak pernah membuat orang lebih dekat dengan Tuhan! Hanya karena kita sudah memberikan persembahan kepada gereja, pergi ke pertemuan doa setiap jam ibadah, makan makanan sehat, tidak menggunakan riasan yang mencolok, tidak memakai perhiasan, atau tidak pergi ke bioskop, lalu akan membuat kita lebih suci atau lebih baik dari orang lain! TIDAK SAMA SEKALI.
Sekalipun kita melayani dengan penampilan luar begitu sempurna, tetapi jika tidak ada kerendahan hati, kemurnian, ketulusan lebih lagi hati yang suka menilai dan membandingkan dengan orang lain, maka sejatinya kita telah menipu diri sendiri dan tersesat. Kita jauh dari Tuhan.
Alkitab mengatakan dalam Yakobus 4:10-12 “Rendahkanlah dirimu di hadapan Tuhan, dan Ia akan meninggikan kamu. Saudara-saudaraku, janganlah kamu saling memfitnah! Barangsiapa memfitnah saudaranya atau menghakiminya, ia mencela hukum dan menghakiminya; dan jika engkau menghakimi hukum, maka engkau bukanlah penurut hukum, tetapi hakimnya. Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia”
Tidak ada yang namanya “keselamatan karena perbuatan”, karena hanya Tuhan Yesus yang dapat menyelamatkan kita! Itu adalah anugerah kasih-Nya. Janganlah lupa bahwa kita juga seorang pendosa, jadi daripada bersaksi atau melayani dengan sikap “lebih suci dari orang lain” jadilah rendah hati. Ingat, orang tidak perlu “menjadi seperti KITA” untuk diselamatkan – mereka perlu menjadi . . . “seperti YESUS!”
Hari ini, biarlah kita berdoa agar Roh Kudus Tuhan menguasai hati kita, menuntunnya dan mengurapi kita sehingga setiap pelayanan kita benar-benar hanya untuk meninggikan Tuhan bukan menilai diri sendiri lebih baik dari yang lain.
Tuhan Yesus Memberkati.