
𝐑𝐈𝐍𝐆𝐊𝐀𝐒𝐀𝐍
ℙ𝕖𝕝𝕒𝕛𝕒𝕣𝕒𝕟 𝕊𝕖𝕜𝕠𝕝𝕒𝕙 𝕊𝕒𝕓𝕒𝕥
Ke-5, Tw.I
Selasa, 25 Januari 2022
TUHAN tetap setia meskipun Israel generasi padang gurun tidak setia, mereka telah meninggalkan atau mengabaikan janji Allah. Namun, janji Allah “tetap” berlaku [Ibrani 4:1,6,9]. Buktinya pada zaman Daud undangan untuk memasuki perhentian Allah kembali diulangi [Ibrani 4:6-7, Mazmur 95].
Ibrani 4:6-7
Jadi sudah jelas, bahwa ada sejumlah orang akan masuk ke tempat perhentian itu, sedangkan mereka yang kepadanya lebih dahulu diberitakan kabar kesukaan itu, tidak masuk karena ketidaktaatan mereka._
Sebab itu Ia menetapkan pula suatu hari, yaitu “hari ini”, ketika Ia setelah sekian lama berfirman dengan perantaraan Daud seperti dikatakan di atas: “Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu!”
Tuhan mengundang kita “hari ini” untuk masuk ke dalam perhentian-Nya. “Hari ini” adalah konsep yang mengandung makna.
Apakah makna dari kalimat undangan “HARI INI”?
- Ketika Musa memperbarui perjanjian Israel dengan Tuhan di perbatasan Tanah Perjanjian, dia menekankan pentingnya “hari ini” [Ul. 5:3, Ul. 4:8, Ul. 6:6, Ul. 11:2].
- “Hari ini” adalah momen refleksi di mana dia mengundang orang-orang untuk menyadari bahwa Allah telah setia kepada mereka [Ul. 11: 2-7].
- “Hari ini” juga merupakan saat untuk memutuskan setia kepada Tuhan [Ul. 5:1-3]. Keputusan ini tidak bisa ditunda.
- “hari ini” adalah waktu pengambilan keputusan bagi kita, waktu kesempatan, sekaligus bahaya, seperti yang selalu terjadi bagi umat Allah.
- Dalam kitab Ibrani, konsep “hari ini” menunjukkan era pemenuhan janji Tuhan. Tuhan meresmikan era ini dengan dekrit, “Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini” [Ibr. 1:5] yang menetapkan Yesus sebagai Penguasa dalam pemenuhan janji-janji Tuhan [2 Sam. 7: 8-16]. Dengan demikian, pengukuhan Yesus meresmikan suatu era baru akan berkat dan kesempatan bagi kita. Yesus telah mengalahkan musuh [Ibr. 2: 14-16] dan meresmikan perjanjian baru [Ibrani 8-10]. Jadi, kita dapat mendekat “dengan penuh keberanian” ke dalam hadirat Allah [Ibr. 4: 14-16, Ibr. 10:19-23] dan bersukacita di hadapan-Nya dengan pengorbanan rohani berupa ucapan syukur dan pujian [Ibr. 12:28; Ibr. 13:10-16].
Pertanyaan renungan:
- Apa pengalaman masa lalu anda ketika anda menunda melakukan apa yg anda tahu Tuhan ingin anda segera melakukannya?
- Keputusan rohani apakah yg anda buat pada “hari ini”?