Ketika seseorang telah memperlakukan kita secara tidak adil atau melakukan sesuatu untuk menyakiti kita atau seseorang yang kita cintai – respons pertama kita biasanya adalah kemarahan yang berapi-api!
Ketidakadilan, kekecewaan ataupun kemarahan segera akan menyusupi pikiran dan tindakan kita, tetapi sebelum kita merespon hal-hal tersebut – ingatlah bahwa bagaimana kita merespons suatu persoalan. Sebuah pilihan yang harus kita pikirkan baik-baik.
Efesus 4:26 mengatakan “Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu” Dan dalam ayat 31 pesannya jelas: Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan.
Kita dapat memilih untuk marah dan bahkan berbaring di malam hari memikirkan cara untuk menyamakan skor atau membalas–atau–kita bisa “melepaskannya.”
Alkitab berkata dalam Yakobus 1:19-20, “Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; sebab amarah manusia tidak mengerjakan kebenaran di hadapan Allah.”
Kemarahan tidak hanya membuat Tuhan tidak senang. Ketika kita membiarkan amarah kita berkobar, itu juga tidak akan membuat kita merasa lebih baik! Ketika kita menemukan diri kita dalam situasi yang membutuhkan kekuatan untuk tidak meledak dengan kemarahan, mari kita berhenti sejenak dan mengambil napas . . . dan kemudian biarkan saja!
Serahkan semua rasa sakit kita kepada Yesus dan mintalah Dia untuk menaruh pengampunan di hati kita bagi mereka yang melakukan kesalahan kepada kita! Kita akan terkejut betapa jauh lebih baik perasaan kita tanpa membawa jangkar rasa sakit itu! Dan yang terbaik adalah kita menyenangkan Tuhan dengan tidak menunjukkan kemarahan!
Amsal 29:11 Orang bebal melampiaskan seluruh amarahnya, tetapi orang bijak akhirnya meredakannya.
Hari ini, apabila datang sesuatu hal yang mengecewakan dan mendorong kita untuk marah, pilihlah bersikap tenang, kedalikan amarah dan lepaskan saja beban itu dengan cara mengampuni. Tuhan akan menyanggupkan kita.
Tuhan memberkati.