𝐑𝐈𝐍𝐆𝐊𝐀𝐒𝐀𝐍
ℙ𝕖𝕝𝕒𝕛𝕒𝕣𝕒𝕟 𝕊𝕖𝕜𝕠𝕝𝕒𝕙 𝕊𝕒𝕓𝕒𝕥
Ke-8, Tw.I
Senin, 14 Februari 2022
Ibrani 8:10
“Maka inilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu,” demikianlah firman Tuhan. “Aku akan menaruh hukum-Ku dalam akal budi mereka dan menuliskannya dalam hati mereka, maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku.
Bagaimana kita memahami sifat perjanjian baru yg Tuhan buat dengan umat-Nya? Ibrani 8:10-12, Ulangan 6:4-6, 30:11-14, Yeremia 31:31-34
- Menurut Yeremia, janji Allah tentang perjanjian baru, sebenarnya adalah pembaruan perjanjian yang pertama kali Dia buat dengan Israel melalui Musa [Yer. 31: 31- 34].
- Persoalan dengan perjanjian lama adalah org Israel telah melanggar perjanjian itu, mereka telah berkali-kali jatuh ke dalam kemurtadan. Namun demikian ada banyak jg orang percaya di sepanjang sejarah Israel yang di dalamnya tujuan perjanjian digenapi dan yang memiliki hukum di dalam hati mereka [Mzm. 37:31, Mzm. 40:8, Mzm. 119:11, Yes. 51:7]. Jadi yg salah bukan perjanjian-nya tetapi orang-nya.
- Jika Israel telah melihat melalui simbol-simbol kedatangan Mesias dan menaruh iman mereka kepada-Nya, perjanjian itu tidak akan dipatahkan, namun realitanya mereka gagal.
- Meskipun perjanjian baru adalah pembaruan dari perjanjian lama, ada pengertian di mana itu memang baru. Tuhan berjanji untuk melakukan “hal baru” [Yer. 31:22]. Perjanjian baru tidak akan seperti perjanjian yang dibuat Allah “dengan nenek moyang mereka” [Yer. 31:32]. Karena ketidaksetiaan orang-orangnya, janji-janji yang dibuat Tuhan di bawah perjanjian Musa tidak pernah digenapi. Sekarang, berdasarkan jaminan yang diberikan oleh Anak [Ibr. 7:22], Tuhan akan memenuhi tujuan perjanjian-Nya.
- Dalam perjanjian baru, Tuhan tidak mengubah hukum-Nya atau menurunkan standar-Nya; sebaliknya, Dia mengutus Anak-Nya sebagai jaminan dari janji perjanjian [Ibr.7:22, Ibr. 6:18-20]. Inilah mengapa perjanjian ini tidak memiliki kutukan. Itu hanya memiliki berkat karena Yesus menggenapinya dengan sempurna.
Ibrani 7:22
demikian pula Yesus adalah jaminan dari suatu perjanjian yang lebih kuat.