
𝐑𝐈𝐍𝐆𝐊𝐀𝐒𝐀𝐍
ℙ𝕖𝕝𝕒𝕛𝕒𝕣𝕒𝕟 𝕊𝕖𝕜𝕠𝕝𝕒𝕙 𝕊𝕒𝕓𝕒𝕥
Ke-5, Tw.I
Senin, 24 Januari 2022
Ibrani 3:16-19
siapakah mereka yang membangkitkan amarah Allah, sekalipun mereka mendengar suara-Nya? Bukankah mereka semua yang keluar dari Mesir di bawah pimpinan Musa?
Dan siapakah yang Ia murkai empat puluh tahun lamanya? Bukankah mereka yang berbuat dosa dan yang mayatnya bergelimpangan di padang gurun?
Dan siapakah yang telah Ia sumpahi, bahwa mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Nya? Bukankah mereka yang tidak taat?
Demikianlah kita lihat, bahwa mereka tidak dapat masuk oleh karena ketidakpercayaan mereka.
Ketika bangsa Israel tiba di Kadesh-Barnea, 12 pengintai diutus ke tanah Perjanjian untuk mengamati negeri itu, hasilnya:
👉Laporan 10 pengintai mengatakan bahwa tanahnya bagus, tetapi memperingatkan bahwa penduduknya kuat dan bahwa kota-kota itu berbenteng, dan bahwa mereka tidak akan dapat menaklukkannya. Mereka “menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri” Kanaan [Bil. 13:32].
👉Laporan 2 pengintai [Kaleb dan Yosua]
setuju bahwa tanahnya bagus dan tidak memperdebatkan fakta bahwa orang-orang di sana kuat dan kota-kota berbenteng. Tetapi mereka mengatakan bahwa Allah menyertai mereka dan bahwa Dia akan membawa mereka ke tanah itu [Bil. 14:7-9].
Laporan siapa yg dipercayai oleh mayoritas bangsa Israel? Kenyataannya mereka mempercayai laporan 10 pengintai. Mereka ini adalah orang² yg melihat bagaimana Tuhan menghancurkan Mesir melalui tulah [Keluaran 7-12], memusnahkan tentara Firaun di Laut Merah [Keluaran 14], menyediakan roti dari surga [Keluaran 16] dan air dari batu [Keluaran 17], juga sebagai manifestasi kehadiran dan bimbingan-Nya yang berkelanjutan melalui tiang awan dan tiang api [Kel. 40: 36-38]– mereka gagal untuk percaya kepada-Nya sekarang. Sungguh ironi bahwa generasi yang melihat pertunjukan kuasa Allah yang begitu dahsyat menjadi simbol ketidaksetiaan mereka [Neh. 9: 15-17, Mzm. 106:24-26, 1 Kor. 10:5-10].
Mayoritas bangsa Israel bersatu dgn org-org yang kurang iman yg membawa laporan yg melemahkan semangat yg begitu cepat menular dan mempengaruhi.
Akibat dari ketidakpercayaan pada pimpinan dan janji Tuhan, sejak di Kadesh-Barnea ketika para pengintai membawa laporan mrk, bangsa Israel yg berumur 20 thn ke atas tdk diizinkan Tuhan untuk memasuki tanah perjanjian.
Janji-janji Allah hanya dapat diakses melalui iman. Israel gagal krn tidak bertumbuh bersama-sama Oleh iman [Ibrani 4:2].
Rasul Paulus menasihati org Ibrani agar mereka saling memberikan pengaruh yg baik dgn cara :
- “nasihatilah seorang akan yang lain” [Ibr. 3:13],
- “saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik” [Ibr. 10:24],
- “jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah” [Ibr. 12:15].
Dalam perjalanan kita ke Tanah Perjanjian surgawi, kita juga memiliki tanggung jawab kepada mereka yang berada dalam perjalanan bersama kita.
Pertanyaan renungan:
Dengan cara apa kita dapat membantu membangun iman teman seiman kita?