
Kejadian 39:1-23
Pendahuluan :
Suatu hari seorang ayah berkata kepada putranya, “Nah, Nak, jangan berenang di kanal itu.” “Baiklah, Ayah,” jawabnya. Namun, ia pulang ke rumah sambil membawa baju renang yang basah malam itu. “Darimana saja kamu nak?” tanya sang ayah. “Berenang di kanal,” jawab anak itu. “Bukankah sudah kubilang untuk tidak berenang di sana?” tanya sang ayah. “Ya, Pak,” jawab anak itu. “Mengapa kamu melakukannya?” tanyanya. “Yah, Ayah,” jelasnya, “Aku membawa baju renangku dan aku tidak dapat menahan godaan.” “Mengapa kamu membawa baju renangmu?” tanyanya. “Jadi, aku akan siap berenang, kalau-kalau aku tergoda,” jawabnya.
Banyak orang menjalani hidup seperti itu. Mereka berharap untuk berbuat dosa, jadi mereka menjalani hidup dengan cara yang sebenarnya membangkitkan dosa dan membuat mereka lebih mudah jatuh. Setiap kali kita bermain dengan godaan, mudah untuk hanyut dalam bahaya besar.
Seorang wanita sedang mandi di Teluk Meksiko. Ia menikmati kenyamanan bersantai di atas bantal tiup yang membuatnya tetap mengapung. Ketika ia menyadari bahwa ia telah tersapu sekitar setengah mil dari pantai, ia mulai berteriak, tetapi tidak seorang pun mendengarnya. Sebuah kapal penjaga pantai menemukannya lima mil dari tempat ia pertama kali memasuki air. Ia tidak menyadari bahayanya sampai ia berada di luar kekuatan dan kemampuannya sendiri.
Solusi untuk hal ini ditemukan dalam Roma 13:14, “Tetapi kenakanlah Tuhan Yesus Kristus sebagai perlengkapan senjata terang dan janganlah merawat tubuhmu untuk memuaskan keinginannya..”
Teks kita hari ini berbicara tentang seorang pemuda yang menghadapi masa pencobaan yang menakutkan. Alih-alih jatuh, seperti yang dialami banyak orang, Yusuf berhasil melewati badai pencobaan dan memperoleh kemenangan besar dalam kehidupan rohaninya. Ia tetap bersih dalam situasi yang membuat banyak orang lain akan jatuh.
Faktanya, setiap kita menghadapi pencobaan dalam berbagai bentuk dan tidak sama satu sama lainnya. Kebanyakan dari kita ingin menjalani hidup yang bersih. Kita ingin menyenangkan Tuhan. Kita ingin menang atas dosa! Untuk melakukan ini, kita perlu tahu cara memenangkan peperangan melawan pencobaan. Kita mau belajar dari pengalaman Yusuf muda : Memenangkan Pertempuran Melawan Pencobaan.
KESAKSIAN YUSUF YANG DIPERLIHATKAN
Kejadian 39:1-6
39:1 Adapun Yusuf telah dibawa ke Mesir; dan Potifar, seorang Mesir, pegawai istana Firaun, kepala pengawal raja, membeli dia dari tangan orang Ismael yang telah membawa dia ke situ.
39:2 Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya; maka tinggallah ia di rumah tuannya, orang Mesir itu.
39:3 Setelah dilihat oleh tuannya, bahwa Yusuf disertai TUHAN dan bahwa TUHAN membuat berhasil segala sesuatu yang dikerjakannya,
39:4 maka Yusuf mendapat kasih tuannya, dan ia boleh melayani dia; kepada Yusuf diberikannya kuasa atas rumahnya dan segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf.
39:5 Sejak ia memberikan kuasa dalam rumahnya dan atas segala miliknya kepada Yusuf, TUHAN memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat TUHAN ada atas segala miliknya, baik yang di rumah maupun yang di ladang.
39:6 Segala miliknya diserahkannya pada kekuasaan Yusuf, dan dengan bantuan Yusuf ia tidak usah lagi mengatur apa-apa pun selain dari makanannya sendiri. Adapun Yusuf itu manis sikapnya dan elok parasnya.
B. Kej. 39:2a Ia Memiliki Kesaksian Pribadi – Alkitab sangat jelas menyatakan bahwa Yusuf memiliki hubungan pribadi dengan Allah. Ia mengenal Tuhan dan berjalan dengan Allah melalui iman. (Ini adalah titik awal untuk kerohanian sejati dan kekudusan pribadi. Ketika seseorang memiliki hubungan iman pribadi dengan Allah, mereka memiliki potensi untuk hidup bagi-Nya dan hidup seperti Dia. Itulah sebabnya sangat penting bagi kita masing-masing untuk menyelidiki hati kita untuk memastikan bahwa kita berada dalam hubungan iman pribadi dengan Allah, melalui Yesus Kristus, 2 Pet. 1:10; 2 Kor. 13:5.)
B. Kej. 39:3 Ia Memiliki Kesaksian yang Kuat – Iman Yusuf tidak hanya dihidupi di dalam hatinya, tetapi juga dihidupi di hadapan semua orang di sekitarnya. Setiap orang dapat melihat bahwa ada sesuatu yang berbeda dalam kehidupan Yusuf.
- Orang-orang Melihat Tuhan dalam Perjalanan Hidup Yusuf – Cara hidup Yusuf di antara orang-orang Mesir menandainya sebagai orang yang berbeda. Orang-orang di sekitarnya melihat perbedaannya. Dapatkah orang-orang melihat perbedaan dalam diri kita? Mereka seharusnya dapat, Mat. 5:13!
- Orang-orang Melihat Tuhan dalam Pekerjaan Yusuf – Yusuf memiliki sentuhan ajaib! Tuhan memberkati Yusuf dan semua yang dilakukannya. Ketika perjalanan kita bersama Tuhan sebagaimana seharusnya, orang-orang akan melihat tangan Tuhan dan pekerjaan-Nya dalam hidup kita, Ams. 16:7.
C. Kej. 39:4-6 Ia Memiliki Kesaksian yang Berhasil – Saat Yusuf berjalan bersama Tuhannya dan bekerja untuk Potifar, Tuhan terus memberkatinya dan menggunakannya untuk kemuliaan-Nya. Tuhan menjelaskan kepada semua orang yang melihat bahwa Dia memberkati dan menggunakan Yusuf dengan cara yang luar biasa.
Catatan :
Di sini ada seorang pemuda yang memiliki prioritas dalam urutan yang benar. Dia mengasihi Tuhannya dan dia berjalan dengan-Nya dengan setia. Meskipun ini adalah cara hidup yang benar bagi setiap orang, kita juga perlu memahami bahwa ini menjadikan kita target utama serangan Iblis. Iblis tidak menyukai apapun selain kekalahan, menghancurkan, dan membinasakan umat-umat Tuhan, 1 Pet. 5:8! Iblis tidak perduli apakah kita ini orang Kristen yang setia atau tidak. Iblis tidak peduli apakah kita suka berbicara tentang Yesus dan menghidupkan apa yang Tuhan telah perintahkan untuk kita lakukan! Yang Iblis lakukan adalah mengejar kita, menyerang kita dan menakuti kita. Semakin kita menjalani kehidupan yang kudus, semakin kita mendapat serangan yang keras. Semakin kita berjuang untuk setia, semakin dia ganas dia menakut-nakuti kita! Dia menginginkan kita! Kehidupan yang dijalani untuk Yesus adalah kehidupan yang akan diserang, 2 Tim. 3:12. (Bersambung)
Tuhan Memberkati